wah.....waktu sangat cepat berlalu, tidak terasa hari sabtu ini sudah menjelang akhir bulan dan April 2009 akan habis.
Semakin menarik saja hari belakangan ini..bukannya karena menjelang akhir bulan dan mendekati masa gajian tapi ada beberapa event yang membuat lebih bergairah mengikutinya....yakni suhu di Indonesia yang makin eeeuys..
Nah lho?! kok bisa?!
kalau suhu di Indonesia khususnya Jakarta bukannya bikin gerah karena saking panas dan macetnya kok bisa bikin bergairah?
Bagaimana ya..
Di sini yang di maksud adalah suhu politik di Indonesia.
Makin menarik saja untuk diikuti segala peristiwa politik belakangan ini...perubahan demi perubahan membuat kita sulit memastikan hasil akhir, bukannya tertarik dengan janji mereka untuk memperbaiki nasib bangsa ini tapi lebih tertarik dangan kualitas eilte politik bangsa ini.
Kira-kira apa lagi yang sanggup mereka gadaikan untuk kepentingan dan kejayaan pribadi selain prinsip, kepercayaan, integritas dan rasa malu?
Manuver politik Indonesia yang dilakukan sangat mencengangkan buat para penonton, bagaimana tidak? kita sebut saja Partai Golkar yang bolak-balik putus-nyambung Partai Demokrat...wuuuihs....Sangat cocok dengan karakter pengusaha..
Masih sangat segar dalam ingatan kita bagaimana Partai golkar begitu mengebu gebu ingin pisah ranjang karena merasa dilecehkan dan mengajukan Capresnya sendiri sebelum pemilu legislatif dilaksanakan, begitu confidentnya para elite politiknya bahkan masuk tv bro..tapi apa yang terjadi setelah pemilu legislatif..?
Wow....Partai Golkar merapat lagi ke Partai Demokrat untuk menjajaki kerja sama lagi dan lupa kalau baru beberapa minggu terakhir beliau beliau telah merasa dilecehkan (sungguh pemaaf) atau karena memang perolehan suara Partai Demokrat sangat ideal untuk dijadikan kaolisi?
Tapi apa yang terjadi setelah penjajakan? Partai Golkar kembali memilih pisah dan tidak koalisi dangan Partai Demokrat..karena beberapa point yang tidak ada titik temunya salah satunya adalah Partai Demokrat menginginkan Golkar mengajukan lebih dari satu cawapres sedangkan Golkar hanya ingin mengajukan satu nama saja (bukan kah sedikit memaksa sebagai partai yang kalah suara?)
Lalu sepertinya Partai Golkar merasa dilecehkan Partai Demokrat untuk kedua kalinya?!
Kemudian Pak JK dengan Partai Golkarnya memilih menjajaki Partai PDIP dangan ibu Meganya...dengan judul 'Enemy of My Enemy is MY FRIEND'.
Dengan PDIP saja Golkar juga angin anginan, merapat..menjauh eh merapat lagi....anehnya kok bisa saling percaya lagi? atau cuma demi bagi bagi kue kekuasaan?
Sungguh sebuah dilema, sama sama pengen jadi Orang No.1 Repbulik ini...mungkin pake undian saja kali..adu nasib.... (bagaimana mungkin bangsa ini bisa jaya kalau di jadikan sebagai obyek?)
Apa ya kira-kira kelanjutan peta politik bangsa ini..saking plin plannya itu kita masih menunggu...
Sebaiknya kita memilih pada pilpres 8 juli mendatang dengan mengunakan mata hati kita..
bersambung...............
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
You are right...my enemy is my best friend once....He run away with Rp. 400 million in cash....has been a fugitive until now !
koq pas ya?! "Enemy of my enemy is my friend" itu memang sangat pas buat parpol yang sekarang sibuk cari jodoh.
wkwkwkwkwk..benar bu esther..
mo kemana kah bangsa ini mo dibawa?