Convert to : English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Berhembuslah rumor bahwa PDI-P akan menyambangi kemungkinan untuk berkoalisi dengan Partai Demokrat. Tidak jelas apakah ini hanyalah kabar angin atau kabar burung? tapi yang jelas dari pihak PDIP sudah ada yang mendatangi Cikeas namun tanpa Bu Mega...Tapi itu normal saja karena apabila sampai bu Mega yang turun tangan maka itu bukan kabar burung lagi dah....

Kabar ini makin diperkuat dengan kondisi lapangan yang makin tidak kondusif untuk partai Banteng ini, bagaimana tidak? kalau sebelum pemilu legislatif dimulai..memang banyak partai yang sepertinya memndekati partai ini, namun setelah pemilu legislatif ini kelihatan hasilnya maka satu per satu partai malah merapat ke partai Demokrat tapi masih santai-santai saja PDIP karena di pihaknya masih berdiri Partai golkar, Partai Gerindra dan Partai Hanura, juga dua partai lainnya yakni PPP dan PAN yang belum menentukan sikap. Namun itu kondisi beberapa minggu yang lalu, kisahnya sudah berubah total..peta kekuasaan dan arah angin telah berubah..

Kenyataannya PPP dan PAN memilih merapat ke Partai Demokrat yang selama ini tidak seheboh partai saingan terdekatnya, PDIP dan Golkar yang bolak-balik, tidak jelas sikap politiknya...kedua partai tersebut memilih bergabung dengan PKS dan PKB yang sudah jauh jauh hari bersama partai Demokrat. Maka makin kuatlah kubu SBY. dilain pihak kekuatan pesaingnya mulai tergerus.

Bagaimana tidak?

Sebut saja partai Golkar sudah terang-terangan mengandeng JK-Wiranto sebagai Capres-Cawapres menghadapi Pilpres 2009..jadi yang tersisa tinggal sang Banteng dan Sang Garuda...mungkin saja jika kedua kubu ini mau berkerja sama dan mengajukan pasangan mereka untuk pilpres mendatang namun permasalahannya adalah koalisi yang dibangun selama ini bukan karena kesamaan pikiran dan tujuan tapi lebih karena situasi dan transaksional saja...

Namun pantas kita mengajukan jempol buat pak Prabowo...pernyataan beliau yang lebih memilih tidak menjadi apa-apa kalau tidak menjadi presiden itu sangat mantap, katanya bukan mencari jabatan tapi memperjuangkan ideologi dan program-porgram pro rakyatnya yang akan sulit dijalankan kalau beliau hanya menjadi wapres..

Nah sebuah dilema untuk bu Mega dan Pak Prabowo karena sama-sama mau jadi Capres dan tidak ada yang mau mengalah...seandainya bu Mega mau menjadi Cawapres maka pilihan sudah dijatuhkan jauh-jauh hari ketika tawar menawar dengan pak JK..secara itung itungan tentunya lebih rasional jika menjadi cawapres JK dibanding Prabowo, demikian dari sisi perolehan suara..tapi sekarang pilihan sudah tidak banyak dan waktu juga sudah mendesak.

Pilihan hanya adalah P.Gerindra atau Demokrat atau tidak sama sekali dan hanya menjadi oposisi di parlemen?...
Kalau masih mau dapat kekuasaan mungkin pilihan bu Mega mengalah dan menjadi cawapres..tapi sekali lagi peluang sangat besar bila memilih Pak SBY dari pada dengan pak Prabowo yang sebagai kuda hitam...

Secara Politik, memang tidak perlu ada kata malu atau gimana? mungkin egonya PDIP itulah yang menghalanginya berkoalisi dan bekerja sama dengan Demokrat dan pak SBY.
Tapi jika tujuannya adalah membangun bangsa ini maka tidak ada yang tidak mungkin...

Belajarlah dengan bangsa Amerika, Belajarlah dengan bu Hillary Clinton yang awalnya merupakan musuh politik om Obama akhirnya memilih melepaskan egonya dan memilih mengabdi pada negara tercintanya dengan menjadi bagian dari kabinet om Obama.

Tidak lah harus selalu berseberangan untuk membangun bangsa ini karena dengan bersatu saja mungkin kita akan membutuhkan waktu yang begitu lama untuk menjadi bangsa yang pantas apabila dengan konflik antara pemimpin bangsa yang berkepanjangan...shake hand and be friend, bro!!!

Bu Mega akan lebih-lebih mantap pengorbanan untuk bangsa ini jika beliau bersedia bergabung bersama-sama membangun bangsa, melihat peluang beliau saat ini maka berkoalisi dengan SBY bukanlah sesuatu yang haram dan mustahil..toh jika benar selama ini kedua tokoh politik tersebut berseberangan karena kepentingan bangsa dan bukan kepentingan pribadi saja..maka realisasi untuk membangun bangsa ini bersama akan sangat dekat.
Belajarlah kebesaran hati kepada Ny.Clinton, bu Mega?

Tapi apapun terjadi nantinya, telah terjadi proses yang sangat-sangat menarik dalam proses demokratisasi saat ini, manuver manuver politik memperlihatkan ciri-ciri pemimpin politik saat ini, adapun juga kematangan politik partai Demokrat yang tidak terlalu banyak diekspos namun mendapat jalinan koalisi yang mantap baik untuk memenangi pilpres ataupun saat diparlemen nanti.

Asumsi jika SBY-Mega Vs JK-Wiranto
Bagaimana jika benar PDIP bertukar tempat dengan Golkar karena seandainya bu Mega mau bergabung dengan pak SBY dan memenangi pilpres (memang sangat mungkin dimenangkan jika lawannya JK-Wiranto).

Akankah Gerindra tidak meramaikan pilpres lalu kemanakah suara Gerindra? kubu SBY-Mega atau JK-Wiranto?

Jika SBY-Mega (bisa terjadi) lalu menang di Pilpres, maka Partai Golkar mungkin adalah Partai dengan kekalahan dan kerugian terbesar pada pertandingan ini...Bayangkan pemenang Pemilu Legislatif dengan mayoritas kursi DPR dan Partai koalisi pemerintah kehilangan dua duanya dalam Pilpres 2009?

Sungguh Politik seperti halnya bola, kalo bola itu bundar lalu politik itu apa ya?
sama sama susah diprediksi.....

jadi siapa yang akan menang? Merah-Kuning-Biru?
Semoga siapa saja yang menang itu akan mau mencurahkan sedikit usahanya untuk memperbaiki bangsa ini...Niscaya Bangsa Indonesia akan makmur, damai dan sentosa..Amin.

Peace dan semoga bermanfaat....
Tony Lin





0 komentar